Kamis, 14 Januari 2010

SK : Mengenal asal-usul dan kelanjutan hidup manusia

Kompetensi Dasar :
1.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan

Indikator :
- Mendefinisikan pengertian kosmologi
- Menyebutkan unsur-unsur kosmologi
- Menjelaskan manfaat mengetahui kosmologi
- Menjelaskan pengertian alam kehidupan menurut agama Buddha

1.2 Menjelaskan proses evolusi, pembentukan dan penghancuran dunia (bumi) beserta isinya
- Mendeskripsikan proses hancur dan terbentuknya alam semesta dan isinya
- Menjelaskan proses terjadinya makhluk hidup menurut agama Buddha
- Menyebutkan kitab suci agama Buddha yang memuat tentang alam semesta
- Menjelaskan perbedaan antara agama Buddha dengan pandangan umum tentang proses hancur dan terbentuknya alam semesta

1.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam kehidupan
- Menyebutkan pembagian 31 alam kehidupan secara garis besar
- Menyebutkan pembagian kama loka
- Menyebutkan pembagian rupa loka
- Menyebutkan pembagian arupa loka

Kamis, 07 Januari 2010

SK 11 Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri.

Kompetensi Dasar :

11.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
11.2 Mendeskripsikan meditasi ketenangan batin
11.3 Mendeskripsikan meditasi pandangan terang
11.4 Melatih meditasi pandangan terang

Pembahasan :

11.1 Dalam bahasa Pali atau Sansekerta, meditasi disebut sebagai samadhi. Kata Samadhi dinyatakaan Sang Buddha dalam khotbah pertamanya. Dhammacakkapavatthana Sutta dalam kata-kata Samma Samadhi.
Kata Samadhi berasal dari akar kata sam-a-dha yang artinya menyatukan atau konsentrasi. yang berkaitan dengan keadaan batin tertentu.

11.2 Samatha Bhavana merupakan pengembangan batin yang bertujuan untuk mencapai ketenangan. Dalam Samatha Bhavana, batin terutama pikiran terpusat dan tertuju pada suatu obyek. Jadi pikiran tidak berhamburan ke segala penjuru, pikiran tidak berkeliaran kesana kemari, pikiran tidak melamun dan mengembara tanpa tujuan.

Dengan melaksanakan Samatha Bhavana, rintangan-rintangan batin tidak dapat dilenyapkan secara menyeluruh. Jadi kekotoran batin hanya dapat diendapkan, seperti batu besar yang menekan rumput hingga tertidur di tanah. Dengan demikian, Samatha Bhavana hanya dapat mencapai tingkat-tingkat konsentrasi yang disebut jhana-jhana, dan mencapai berbagai kekuatan batin.

11.3 Vipassana Bhavana merupakan pengembangan batin yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang.
Dengan melaksanakan Vipassana Bhavana, kekotoran-kekotoran batin dapat disadari dan kemudian
dibasmi sampai keakar-akarnya, sehingga orang yang melakukan Vipassana Bhavana dapat melihat hidup
dan kehidupan ini dengan sewajarnya, bahwa hidup ini dicengkeram oleh anicca (ketidak-kekalan),
dukkha (derita), dan anatta (tanpa aku yang kekal). Dengan demikian, Vipassana Bhavana dapat menuju
ke arah pembersihan batin, pembebasan sempurna, pencapaian Nibbana.
Sesungguhnya "dalam kitab suci telah ditulis bahwa hanya dengan pandangan terang inilah kita dapatmenyucikan diri kita, dan tidak dengan jalan lain".

Kamis, 12 November 2009

Kompetensi Dasar: 10.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara mempraktikkannya

Indikator:
- Mendefinisikan pengertian ikrar Bodhisattva
- Menjelaskan alasam Bodhisattva mengucapkan ikrar
- Menjelaskan tujuan mengucapkan ikrar Bodhisattva
- Menjelaskan cara umta Buddha untuk mempraktikkan cita-cita Bodhisattva

Kompetensi Dasar: 10.3 Mendeskripsikan konsep Buddha, Bodhisattva, dan Manusia Buddha

Indikator:
- Mendefinisikan pengertian Buddha, Bodhisattva, dan Arahat
- Menyebutkan macam-macam Buddha dan Bodhisattva
- Menunjukkan cara untuk mencapai tingkat Kebuddhaan dan Kebodhisattvaan
- Menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki benih-benih Kebuddhaan dan Kebodhisattvaan

Kompetensi Dasar: 10.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau keselamatan menurut agama Buddha dan cara-cara untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian hin

Indikator:
- Mendefinisikan pengertian kesucian atau keselamatan menurut agama Buddha
- Menyebutkan syarat-syarat untuk mencapai kesucian
- Menyebutkan tingkat-tingkat kesucian dalam agama Buddha
- Menjelaskan masing-masing isi dari tingkat kesucian
- Menjelaskan manfaat mencapai kesucian

Standar Kompetensi 10. Mengenal Buddha, Arahat dan Bodhisatva

Kompetensi Dasar:
10.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran benar sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan

Indikator
- Mendefinisikan pengertian pandangan benar
- Menjelaskan kriteria yang disebut pengertian/pandangan benar
- Menyebutkan manfaat memiliki pengertian/pikiran benar
- Menjelaskan pengertian pikiran benar
- Menjelaskan kriteria dari pikiran benar
- Menyebutkan manfaat memiliki pikiran benar
- Menjelaskan bahwa pengertian dan pikiran benar sebagai salah satu syaratuntuk mencapai penerangan

Kompetensi Dasar: 9.4 Mengenal dan Mengatasi Masalah sesuai dengan Buddha Dhamma

Indikator:

  • Mendefinisikan cara mengatasi masalah sesuai dengan Buddha Dhamma
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang aborsi
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang perkosaan
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang tawuran pelajar
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang euthanasia
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang kloning
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang donor anggota tubuh
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang penemuan teknologi modern
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang bayi tabung
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang internet
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang terorisme
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang narkoba
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang free sex
  • Menunjukkan pandangan Buddha Dhamma tentang pindah agama